Articles ●
04 Jul 2025
Sustainable Outdoor Advertising: Strategi Ramah Lingkungan untuk 2025

Masa Depan Iklan Luar Ruang yang Bertanggung Jawab di Era Perubahan Iklim
Dengan 63% konsumen Indonesia yang kini lebih memilih brand berkomitmen lingkungan (NielsenIQ 2024), industri iklan luar ruang (OOH) sedang mengalami transformasi hijau. Di tahun 2025, iklan billboard tidak lagi sekadar tentang visibilitas—tapi juga jejak karbon dan dampak ekologis.
Artikel ini mengungkap 7 strategi berkelanjutan yang dipelopori brand-brand global dan lokal, plus panduan praktis untuk menerapkannya dengan ROI optimal.
1. Material Cetak yang Bisa Terurai
Inovasi Terkini:
- Bioplastik dari rumput laut (tahan hujan 3 bulan, terurai 6 minggu)
- Cat berbasis air dengan nanopartikel reflektif (hemat energi 40%)
- Kertas daur ulang dengan coating edible (bisa dimakan hewan)
Contoh Nyata:
Unilever Indonesia menggunakan billboard dari jamur mycelium yang:
✅ Tahan lama 4 bulan
✅ Terurai alami jadi pupuk
✅ Lebih murah 25% dari vinyl tradisional
2. Energi Terbarukan untuk Digital OOH
Solusi Hijau 2025:
- Panel surya fleksibel terintegrasi dengan struktur billboard
- Kinetik paving mengubah tekanan kaki pejalan jadi listrik
- Smart grid system yang otomatis redup 50% saat malam sepi
Perhitungan Penghematan:
1 unit digital billboard 10m² dengan solar panel dapat:
🔋 Hasilkan 18.000 watt/hari
💡 Hemat Rp 4,2 juta/bulan
3. Desini Sirkular & Modular
Prinsip Circular OOH:
- Frame besi yang bisa dipakai ulang 10+ tahun
- Sistem panel geser untuk ganti kreatif tanpa material baru
- Take-back program dengan insentif pelanggan
Pionir Lokal:
Bank DBS Indonesia membuat "Eco-Pole Banner" dari:
♻ 80% plastik daur ulang
🔩 Rangka aluminium bekas
🌱 Tanaman hidup sebagai bagian desain
4. Konten yang Mengedukasi
Data Penting:
Iklan OOH dengan pesan lingkungan mendapat:
👁️ 32% lebih banyak perhatian
📱 5x lebih banyak interaksi sosial
Formula Kreatif Hijau:
- Tampilkan jejak karbon iklan tersebut
- Sertakan QR code ke program sustainability brand
- Gunakan visual alam yang dominan
Contoh Sukses:
Campaign "Ini Bukan Sekadar Billboard" oleh The Body Shop:
- Menampilkan 200 tanaman hidup
- 1 view = 1 pohon ditanam
- Raih 2,3 juta impressions organik
5. Teknologi Augmented Reality
AR untuk Kurangi Material Fisik:
- "Digital Paste-Up": overlay iklan di lokasi strategis
- Virtual OOH: billboard interaktif via smartphone
- NFT Outdoor: koleksi digital yang unlock konten spesial
Studi Kasus:
PepsiCo menghemat 7 ton CO2 dengan:
- Billboard fisik minimalis
- AR experience saat discan
- Hadiah digital (bukan sampel fisik)
6. Kemitraan dengan Komunitas Lokal
Model Kolaborasi Hijau:
- Bank Jateng: Billboard dari anyaman bambu oleh pengrajin Jawa
- Wardah: Spanduk kain bekas diubah tas oleh ibu-UMKM
- Telkomsel: Papan dari sampah elektronik daur ulang
Manfaat Tambahan:
📈 Meningkatkan citra brand 73%
💼 Memberdayakan 450+ pengrajin lokal
7. Sistem Pengukuran Dampak
Metric Sustainability OOH 2025:
- kg CO2/m² (jejak karbon material)
- % material daur ulang
- Liter air dihemat
- Jumlah masyarakat terdampak positif
Tool Gratis:
- GreenAd Calculator (ukur dampik iklan)
- EcoLabel Finder (certified material)
Roadmap Penerapan 2025
Tahap 1 (0-3 bulan):
- Audit material existing
- Latih tim pada circular design
Tahap 2 (3-6 bulan):
- Pilot 1 proyek hijau
- Dapatkan sertifikasi ECO-ADS
Tahap 3 (6-12 bulan):
- Scale ke 30% inventory
- Publikasi laporan dampak
Tantangan & Solusi
Masalah: Biaya awal tinggi
Solusi:
- Manfaatkan insentif pemerintah
- Hitung TCO (Total Cost Ownership) 5 tahun
Masalah: Pasokan material
Solusi:
- Bangun hub daur ulang lokal
- Kolaborasi dengan startup green tech
Masa Depan: OOH Positif Lingkungan
🔹 Biofotovoltaic: Billboard tumbuhkan tanaman + hasilkan listrik
🔹 AI Material Matching: Sistem rekomendasi bahan terhijau
🔹 Blockchain Tracking: Transparansi siklus hidup iklan
Mulai Hari Ini
✅ Ganti 1 material vinyl dengan alternatif daur ulang
✅ Tambahkan QR code sustainability ke kreatif existing
✅ Ikuti program "Iklan Hijau" Kemenparekraf