logoHomeBlogShow CaseServicesAbout UsContact Us
All Articles

Articles ●

08 Apr 2025

Out of Home (OOH) Advertising di 2024: Panduan Lengkap untuk Marketer

out-of-home-ooh-advertising-di-2024-panduan-lengkap-untuk-marketer

Out of Home (OOH) advertising terus berkembang di era digital, tetap menjadi salah satu cara paling efektif untuk membangun brand awareness dan menjangkau audiens secara masif. Di tahun 2024, dengan kemajuan teknologi seperti Digital Out of Home (DOOH) dan programmatic buying, OOH semakin relevan bagi marketer yang ingin menggabungkan strategi offline dan online.


Artikel ini akan membahas:

Apa itu OOH Advertising?

Jenis-Jenis Iklan OOH di 2024

Keuntungan & Tantangan OOH

Cara Membeli Iklan OOH (Media Buying)

Trend OOH Terbesar di 2024

Studi Kasus & Strategi Sukses


1. Apa Itu Out of Home (OOH) Advertising?

OOH (Out of Home) advertising mengacu pada iklan yang ditempatkan di ruang publik, di luar rumah konsumen. Tujuannya adalah menjangkau audiens saat mereka berada di perjalanan, bekerja, atau berbelanja.

Contoh media OOH:

  • Papan iklan (billboard)
  • Iklan transit (bus, kereta, halte)
  • Digital signage (layar di mal, bandara)
  • Street furniture (bangku, shelter bus)
  • Iklan di gedung-gedung (building wraps)


2. Jenis-Jenis Iklan OOH di 2024

A. Traditional Billboard

  • Static billboard: Iklan cetak biasa di jalan raya.
  • Digital billboard (DOOH): Layar digital dengan konten dinamis.

B. Transit Advertising

  • Iklan di bus, kereta, taksi, stasiun MRT/LRT.
  • Cocok untuk target komuter perkotaan.

C. Street Furniture

  • Iklan di halte bus, bangku taman, toilet umum.
  • Efektif untuk iklan lokal & kampanye kota.

D. Place-Based & Experiential OOH

  • Iklan di mall, bandara, gym, lift.
  • Bisa dikombinasikan dengan AR & interaktif.

E. Programmatic OOH (pOOH)

  • Pembelian iklan secara otomatis berbasis data real-time.
  • Contoh: Iklan berubah berdasarkan cuaca, waktu, atau demografi.


3. Keuntungan OOH Advertising

High Visibility – Sulit diabaikan, terutama di lokasi strategis.

Brand Trust – Dianggap lebih kredibel daripada iklan digital.

Lokal & Massal – Bisa menargetkan kota tertentu atau nasional.

Dapat Dipadukan dengan Digital – Misal: QR code untuk track conversion.

Tantangan OOH:

Biaya Tinggi (untuk lokasi premium seperti jalan protokol).

Sulit Melacak ROI – Tidak seakurat iklan online.

Persaingan di Lokasi Ramai – Butuh kreativitas ekstra.



4. Cara Membeli Iklan OOH (Media Buying)

A. Tentukan Target & Budget

  • Siapa target audiens? (komuter, pejalan kaki, pengendara).
  • Berapa anggaran? Billboard di Jakarta bisa Rp 50-500 juta/bulan.

B. Pilih Jenis & Lokasi Iklan

  • Gunakan data lalu lintas & demografi.
  • Platform seperti Lamar, Clear Channel, JCDecaux menyediakan inventory.

C. Beli melalui Agen atau Programmatic

  • Langsung dari pemilik media (lebih murah).
  • Programmatic OOH (lebih fleksibel, berbasis data).

D. Ukur Efektivitas Kampanye

  • Foot traffic analysis (geofencing).
  • QR code & UTM tracking untuk mengukur engagement.


5. Trend OOH Terbesar di 2024

✔ Programmatic & DOOH Dominasi

  • Iklan digital bisa diupdate secara real-time.

✔ Integrasi dengan Mobile Marketing

  • Contoh: Scan QR code untuk dapat promo.

✔ Augmented Reality (AR) OOH

  • Iklan interaktif dengan Snapchat AR lens.

✔ Sustainability & Eco-Friendly OOH

  • Penggunaan material ramah lingkungan untuk billboard.


6. Studi Kasus: Brand Sukses dengan OOH

Contoh 1: Gojek – Billboard + QR Code

  • Pasang iklan billboard dengan QR code untuk download app.
  • Hasil: Peningkatan installasi app hingga 30%.

Contoh 2: McDonald’s – Dynamic DOOH

  • Iklan berubah berdasarkan cuaca & waktu makan.
  • Contoh: Promo es krim saat cuaca panas.


Kesimpulan: Apakah OOH Cocok untuk Bisnis Anda?

OOH tetap menjadi strategi ampuh di 2024, terutama dengan perkembangan DOOH dan programmatic buying. Jika Anda ingin:

  • Meningkatkan brand awareness
  • Menjangkau audiens lokal/massal
  • Kombinasikan offline + online marketing

OOH bisa menjadi pilihan tepat!