logoHomeBlogShow CaseServicesAbout UsContact Us
All Articles

Articles ●

03 Jun 2025

Media Buying on a Budget: Tips for Small Brands in 2025

media-buying-on-a-budget-tips-for-small-brands-in-2025

Di era digital yang semakin kompetitif, media buying (pembelian media iklan) menjadi kunci untuk menjangkau audiens dengan efektif. Namun, bagi brand kecil dengan anggaran terbatas, strategi ini bisa terasa menantang.


Jangan khawatir! Di tahun 2025, ada banyak cara untuk melakukan media buying yang hemat namun berdampak besar. Berikut panduan lengkapnya.


Apa Itu Media Buying?

Media buying adalah proses membeli ruang iklan di berbagai platform (TV, radio, digital, sosial media, dll.) untuk mempromosikan brand. Tujuannya adalah menempatkan iklan di tempat yang tepat, di waktu yang tepat, dengan harga terbaik.


Jenis Media Buying:

  1. Traditional Media Buying (TV, koran, billboard) – Mahal, tapi masih relevan untuk target tertentu.
  2. Programmatic Buying (Iklan digital otomatis) – Lebih terjangkau & terukur.
  3. Direct Buying (Negosiasi langsung dengan publisher) – Cocok untuk kolaborasi jangka panjang.


5 Tips Media Buying Hemat untuk Brand Kecil di 2025

1. Fokus pada Digital & Programmatic Ads

  • Google Ads, Meta Ads, TikTok Ads menawarkan targeting lebih akurat dengan biaya fleksibel.
  • Gunakan programmatic advertising untuk otomatisasi pembelian iklan dengan CPM (biaya per mille) lebih murah.

✅ Tips: Mulai dengan campaign kecil (Rp 500-1 juta/hari), lalu tingkatkan berdasarkan performa.


2. Manfaatkan Iklan Berbayar di Platform Sosial

  • TikTok & Instagram Reels memberikan engagement tinggi dengan biaya lebih rendah daripada Facebook.
  • YouTube Shorts juga mulai populer untuk iklan video murah.

✅ Tips: Gunakan video pendek (15-30 detik) yang menarik perhatian dalam 3 detik pertama.


3. Gunakan Data & Analitik untuk Efisiensi

  • Manfaatkan Google Analytics, Meta Ads Manager, atau tools seperti HubSpot untuk melacak ROI.
  • A/B testing membantu mengoptimalkan iklan sebelum skalakan.

✅ Tips: Matikan iklan yang CTR-nya rendah dan fokus pada yang memberi hasil.


4. Kolaborasi dengan Micro-Influencers & Publisher Lokal

  • Micro-influencers (5K-50K followers) sering lebih efektif karena engagement tinggi & biaya lebih murah.
  • Media lokal atau niche blog bisa menawarkan harga lebih terjangkau daripada media besar.

✅ Tips: Cari influencer yang audiensnya sesuai target pasar Anda.


5. Manfaatkan Iklan Native & Content Marketing

  • Native ads (iklan yang menyatu dengan konten) di platform seperti Kompas, Kumparan, atau Liputan6 bisa lebih efektif daripada banner.
  • Gabungkan dengan content marketing (blog, video edukasi) untuk branding jangka panjang.

✅ Tips: Buat konten yang bermanfaat sekaligus mempromosikan brand secara halus.



Kesalahan Media Buying yang Harus Dihindari

❌ Tidak mempertimbangkan target audience (Iklan muncul di tempat yang salah).

❌ Terlalu fokus pada reach, bukan konversi (Banyak dilihat, tapi tidak ada penjualan).

❌ Tidak melakukan optimasi berkala (Membiarkan iklan tidak efektif terus berjalan).


Contoh Strategi Media Buying untuk Brand Kecil

🔹 Budget Rp 5 juta/bulan:

  • Rp 2 juta untuk TikTok & Instagram Ads (video pendek).
  • Rp 1,5 juta untuk Google Search Ads (target kata kunci spesifik).
  • Rp 1 juta untuk kolaborasi micro-influencer.
  • Rp 500 ribu untuk native ads di media lokal.


Kesimpulan

Media buying di 2025 tidak harus mahal jika dilakukan dengan strategi tepat. Fokus pada digital ads, data-driven decisions, dan kolaborasi kreatif untuk maksimalkan anggaran terbatas.

Mulai eksperimen dengan tips di atas, pantau hasilnya, dan sesuaikan strategi untuk ROI terbaik!