logoHomeBlogShow CaseServicesAbout UsContact Us
All Articles

Articles ●

29 Jul 2025

Masa Depan Pembelian Iklan Television Loose Ads: Tren yang Wajib Diketahui Marketer

masa-depan-pembelian-iklan-television-loose-ads-tren-yang-wajib-diketahui-marketer

Pendahuluan

Dunia periklanan televisi sedang mengalami transformasi besar, dan Television Loose Ads (iklan longgar) berada di garis depan perubahan ini. Dengan 96% rumah tangga Indonesia masih mengonsumsi konten televisi (Kemenkominfo 2023), iklan jenis ini terus berevolusi dengan teknologi baru yang meningkatkan efektivitasnya.

Artikel ini akan mengungkap 5 tren masa depan dalam pembelian iklan Television Loose Ads yang akan mendominasi 2024-2025:

✔ Integrasi dengan teknologi AI dan programmatic buying

✔ Pengembangan iklan interaktif berbasis TV

✔ Strategi hyper-targeted menggunakan data penonton

✔ Kolaborasi TV-digital yang semakin erat

✔ Pengukuran performa real-time yang lebih akurat


1. Programmatic TV Buying: Revolusi Pembelian Iklan

Apa yang Berubah?

  • Pembelian slot iklan otomatis melalui platform digital
  • Harga ditentukan secara real-time berdasarkan permintaan
  • Target audiens lebih spesifik menggunakan data demografis

Contoh Implementasi:

Sebuah brand susu anak bisa membeli iklan:

  • Hanya di slot waktu 07.00-09.00
  • Hanya di stasiun dengan rating tinggi untuk ibu rumah tangga
  • Dengan harga optimal melalui bidding otomatis


2. Iklan Interaktif: Melampaui Sekadar Tayangan

Inovasi yang Akan Muncul:

  • QR Code Generasi Baru:
  • Scan langsung dari layar TV ke smartphone
  • Redirect ke halaman promo khusus
  • Voice Command Integration:
  • "Hei Google, beli produk ini" saat iklan tayang
  • Augmented Reality:
  • Coba produk virtual melalui layar TV

Studi Kasus:

Brand kosmetik di Korea berhasil meningkatkan engagement 300% dengan iklan AR yang memungkinkan penonton "mencoba" lipstik via aplikasi.


3. Hyper-Targeted Advertising: Iklan yang Lebih Personal

Teknologi Pendukung:

  • Automatic Content Recognition (ACR):
  • Mengenali siapa yang menonton berdasarkan konten yang dilihat
  • Data Second Screen:
  • Gabungan data dari smartphone dan TV di rumah yang sama

Contoh Strategi:

Iklan berbeda akan muncul untuk:

  • Keluarga muda di Jakarta
  • Eksekutif di Surabaya
  • Lansia di Bandung



4. Konvergensi TV-Digital: Strategi Omnichannel

Tren yang Akan Dominan:

1. Social TV Integration:

  • Iklan TV memicu trending topic di Twitter
  • Live polling via Instagram Stories

2. Retargeting Penonton Iklan:

  • Tampilkan iklan digital kepada yang sudah melihat iklan TV

3. Dynamic Creative Optimization:

  • Konten iklan berbeda berdasarkan data penonton

Data Penting:

Kampanye yang menggabungkan TV + digital menghasilkan 40% lebih banyak konversi (Nielsen 2023).


5. Pengukuran Real-Time: Akhir Era GRP Konvensional

Metrik Masa Depan:

  • Attention Metrics:
  • Berapa detik penonton benar-benar melihat iklan
  • Sales Lift Real-Time:
  • Korelasi langsung antara tayangan iklan dan penjualan
  • Emotional Engagement:
  • Analisis ekspresi wajah penonton (via smart TV)

Tools Baru:

  • TV Attribution Platforms seperti Samba TV
  • AI-Powered Analytics untuk prediksi performa


Kesiapan yang Diperlukan Marketer

Skill yang Harus Dikuasai:

1. Data Literacy:

  • Mampu menganalisis data penonton

2. Negosiasi Programmatic:

  • Memahami mekanisme bidding otomatis

3. Kreativitas Cross-Platform:

  • Desain iklan untuk TV + digital sekaligus


Kesimpulan: Bersiap untuk Era Baru

Television Loose Ads 2025 akan sangat berbeda dengan yang kita kenal sekarang:

✅ Lebih terukur dengan teknologi attribution

✅ Lebih personal berkat data penonton

✅ Lebih interaktif dengan fitur digital

Langkah Persiapan:

  1. Mulai eksperimen dengan QR code di iklan TV
  2. Pelajari programmatic buying platforms
  3. Bangun kolaborasi erat antara tim TV dan digital